Di dunia khususnya di Indonesia sendiri terdapat pelbagai macam pesantren mulai skala kecil, sedang, bahkan sampai yg berskala besar meskipun berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainya dalam segi pengajaran, tapi misi semuanya sama untuk mencapai tujuan nya yakni memahami hukum-hukum islam serta kandungan di dalamnya
Dalam memahami hukum-hukum islam, kita tak semenah-menah langsung mengambil dalil dari Al Qur'an ataupun Hadits
Karna kandungan di dalamnya sangatlah tinggi mencapai taraf kalimat yg ablagh (sastra tinggi) dan butuh ilmu-ilmu lainya sebagai penunjang memahami isinya mulai ilmu nahwu, shorof, tashrif, mantiq, balaghah, usul fiqih, tafsir dan lain -lain
Lalu bagaimana kita bisa memahami semua ilmu itu agar bisa memahami kandungan Al Quran, ? tempat yang berpengaruh untuk memahami ilmu tersebut tak lain adalah pesantren
Pesantren adalah tempat yg mengkaji ilmu -ilmu penunjang mulai dasar sampai tinggi mulai awamil, jurumiyah, imriti, alfiyah dan seterusnya
Lalu sistem yg di pake bagaimana dalam penerapannya di pesantren
Penerapan metode mengaji di pesantren di bagi menjadi dua:
a. Sistem Sorogan
Sistem sorogan adalah penerapan mengaji di mana seorang santri di haruskan untuk mempelajari bacaanya terlebih dahulu sebelum di bacakan ke hadapan sang guru mulai irob makna,dan maksud dari lafadznya
Jika terjadi keliruan maka sang guru akan membenahi bacaan muridnya dan sistem semacam inilah yg bikin cepet mudah memahami kitab kuning
b. Sistem Bandongan
Sistem bandongan adalah metode mengaji di mana sang guru membacakan kitab di hadapan murid -muridnya Nya, murid hanya mendengarkan dan menghayati bacaan dari sang guru
Biasanya metode semacam ini di peruntukan bagi kalangan santri yg udah ke tingkat menengah dan metode semacam ini lah yg banyak di gunakan ketika mentarget cepat hatam dan dapat banyak kitab yg di hatamkan
Kira-kira sobat pilih yang mana niih di antara kedua cara di atas
Jangan lupa tulis di kolom komentar
Sekian terima kasih .....