Stand Al Qur'an Dalam Prespektif Fikih

Di zaman era modern yang semakin maju ini banyak sekali teknologi canggih mulai bermunculan di muka bumi secara tidak langsung telah memberikan kemanfaatan yang begitu besar dalam kehidupan sehingga semakin mudah mengakeses informasi dan memberikan kemudahan dalam menjalankan aktivitas

Semua itu datang dengan beriringnya zaman tidak bisa di pungkiri kaya gimana pun keadaannya kita di tuntut untuk mengikuti sirkulasi kehidupan dan juga di tuntut untuk lebih progresif 

Datangnya teknologi seperti yang sudah ada sekarang ini tidak ada hanya menyerang transportasi dan peralatan medis saja akan tetapi sedikit demi sedikit mulai menyerang hal " yang berkaitan dengan ibadah seperti halnya alat teropong yg di gunakan untuk melihat hilal yang sudah lazim di gunakan ketika hendak menentukan awal bulan romadhon dan syawal 

Akhir " ini ada lagi alat penyangga al Quran ketika sholat atau biasa di sebut dengan stand al Quran yang telah memberikan kemudahan bagi orang yg melaksanakn sholat untuk membaca ayat " Al Quran yang belom hafal dan alat ini juga praktis digunakan dan bisa mewujudkan impian orang yang tidak hafal al Quran untuk mengkhatamkan al Quran di dalam sholat 
mau tidak mau fiqih harus menyikapi masalah yang tidak terduga muncul ini.... 

Lalu bagaimanakah fiqih menyikapi kasus semacam itu...? Apa kah sholatnya tetap di katakan sah? 

Naah untuk mengetahui bagaimana jawaban dan apa dasarnya yuuk simak penjelasan yg di lansir oleh santrimengaji.my.id di bawah ini 

Jangan lupa baca sampai tuntas biasakan budaya membaca secara utuh jangan di potong "... Ok

Menanggapi kasus semacam itu fiqih telah memberikan keterangan terlebih dahulu terkait membaca al Quran dengan cara melihat mushaf ketika sholat entah bagaimana bentuk dan prakteknya ?

Semakin berkembangnya zaman muncul peralatan yang bernama stand al Quran yang di jadikan penyaga mushaf yang di letakan di depan orang sholat... 
 
Dalam prespektif fiqih sendiri hukum semacam ini di perbolehkan dengan syarat halaman mushaf yang akan di baca sudah di buka sebelumnya bukan ketika dalam sholat karna praktik semacam ini bisa menambahkan gerakan dalam sholat yang menjadi sebab batal nya sholat

 Referensi : 

والرابع قراءة الفاتحة) حفظا او تلقينا او نظرا فى المصحف، وذلك فى القيام او بدله كل ركعة الا ركعة مسبوق، فلا تتعين فيها، لأنها لا يتحملها الإمام كلا او بعضا
  (توشح على ابن قاسم ص: ٩٢ : دار الكتب العلمية)

 (والرابع قراءة الفاتحة) حفظا او تلقينا او نظرا فى المصحف او نحو ذالك، ولو بواسطة سراج لمن فى ظلمة وتوقفت قراءة الفاتحة عليه ،
  (باجوري ج. ١، ص: ٥٨٨، دار الكتب العلمية)
(

Untuk info terbaru seputar islam lainnya ikuti terus web kami www.santrimengaji.my.id....

Sekian Terima kasih...... 
Semoga bisa bermanfaat bagi sobat semua.... 
Amiinn.... 

Posting Komentar