Tragedi Karbala

 

   

           Peristiwa penting banyak terjadi di bulan muharram seperti di terima taubatnya nabi Adam, mendaratnya bahtera nabi Nuh, keluarnya nabi Yusuf dari penjara dan lain lain, tidak hanya peristiwa penting yg di rasakan oleh umat islam, peristiwa kelam juga menghampiri umat islam pada bulan ini yg di sebut dengan perang Karbala   

Asal mula terjadinya Perang Karbala  

Perang Karbala merupakan dualisme antara kubu Sayidina Husein dan Muawiyah yang terjadi pada tanggal 10 muharram 61 H /10 oktober 680 M. Di mana jumlah pasukan Sayidina Husein hanya berjumlah 128 melawan pasukan Muawiyah yg jumlahnya 10 ribu 

Muawiyah merupakan salah seorang sepupu kholifah Utsman bin Affan yang paling berpengaruh pada pemerintahan kholifah Utsman, oleh karna itu Muawiyah menuntut untuk menyelesaikan kasus pembunuhan kholifah Utsman 

Namun sahabat Ali Ra. Tidak menyetujui keinginan Muawiyah yg begitu cepet memberi keputusan karna keadaan masih panas dan mencekam

Hal ini menjadi pertikaian antara kedua belah pihak yg menjadi cikal bakal pertempuran Karbala, semasa sahabat Ali Ra meninggal kepemimpinan di berikan kepada putranya Sayidina Hasan tapi Muawiyah tidak terima malah mendaklarisian dirinya sebagai kholifah  umat islam secara sepihak 

Namun sahabat Ali Ra enggan untuk mengatasi masalah ini dengan pertempuran akan tetapi memilih  jalur lewat konsensus

Kesepakatan sahabat Ali Ra dengan Muawiyah 

Salah satu kesepakatanya adalah sayidina Hasan akan menjadi kholifah setelah Muawiyah dan jika ada apa-apa dengan sayidina Hasan maka di berikan kepada sayidina Husein 

Ketika sayidina Hasan meningal karna di racuni, Muawiyah mengingkari janjinya dan memberikan jabatanya kepada putranya (Yazid bin Muawiyah ) secara sepihak bukan kepada Sayidina Husein. .. 

Setelah Muawiyah wafat, Yazid memerihtahkan Uthbah bin Walid (gubernur madinah)  meminta sayidina Husein agar membaiatnya namun ini di tolak oleh sayidina Husein 

Di kubu sebelah setelah sepeninggal sayidina Hasan, sayidina Husain mengumpulkan pasukanya menjadi satu kelompok keagamaan yg memliki muatan politik yg bersebrangan dengan rezim Muawiyah 

Mendengar kabar ini Yazid merasa cemas karna khawatir rezimnya akan di gulingkan di tangan sayidina Husain

Mengetahui keberadaan sayidina Husen di makah Yazid mengecam akan membunuh sayidina Husen melalui Amr bin Saad bin Al waqosh namun ketika sudah sampai di makah rencana pembunuhanya gagal karna sayidina Husein sudah pergi menuju kuffah 

Kemudian sayidina Husain pergi ke Makkah dan bermukim di sana selama 6 bulan ketika berada di Makkah sayidina Husain menerima banyak surat dari Kufah dan memohon agar bersedia menjadi imam di sana karna di Kufah sendiri tidak memiliki imam sama sekali 

Setelah banyak menerima surat permohonan sayidina Husain menyetujuinya namun sebelum  pergi ke kuffah sayidna Husain mengutus muslim bin aqil yg merupakan keponakannya untuk memantau keadaan di sana 

Setelah meninjau di sana menurut pandangan muslim keadaan di Kufah sepertinya baik-baik saja dan juga aman bahkan banyak warga Kufah yg membaiat sayidina Husen melalui dirinya lalu muslim memberikan kabar ini kepada sayidina Husen tentang keadaan di kuffah 

Sebelumnya sayidina Husein dapat tawaran agar tidak pergi menuju kuffah namun sayidina Husein nekat dan bersikeras tetap pergi menuju Kuffah 

Ketika di tengah-tengah perjalanan terdengar kabar terbunuhnya muslim dan teman -teman Nya,  pasukan imam Husen tetap melanjutkan perjalananya sampai rombongan imam Husen tiba di Karbala pada tanggal 2 muharam 61 H

Di sana mereka di hadang oleh pasukan Muawiyah yang berjumlah 1000 di bawah komando Hurr bin Yazid 

Terbunuhnya sayidina Husein 

Sebelum perang terjadi pada tgl 10 Muharram 61 H  sehabis sholat subuh sayidina Husein sempet berkhutbah meminta agar bani Umayah kembali ke jalan Allah dan rosulnya,  pasukan Hurr bin Yazid memanfaatkan momen ini dengan cara mendekati pasukan sayidina Husein dan menyerangnya, akhirnya terjadilah pertempuran karbala sampai petang sampai semua pasukan Sayidina Husein terbunuh hanya beliaulah yg masih tersisa

Namun imam Husein meskipun sendirian tapi tetap bersemangat bertempur melawan ribuan pasukan Yazid sampai pasukan Yazid ngga ada yg berani mendekat 

Namun mereka menyerang lewat serangan anak panah dari kejauhan meskipun sudah luka parah imam Husein tetap bertahan sampai akhirnya Syammar Dzil Jausan menyemangati pasukanya nya untuk terus menyerang Husein 

Sampai akhirnya sebatang anak panah beracun di lepaskan dan menancap Sayidina Husein sampai imam Husen terbunuh kemudian di penggalah kepala imam Husain   .. 

Jadi itu lah sekelumit sejarah tentang Karbala 

Sekian Terima kasih semoga bisa bermanfaat dan memberikan wawasan seputar sejarah Islam bagi teman -teman semuanya 

Amiiinn... 

Salam hormat kami.... 

Posting Komentar