Tidak Membaca Takbir Setelah Membaca Surat Adduha, Berdosakah?

Bagi umat islam, membaca Al-Quran tentu sudah menjadi barang pasti sehingga banyak dari mereka yang menjadikan membaca alqur'an sebagai salah satu dari rutinitasnya dalam sehari - hari, meskipun di gandrungi dengan berbagai macam kesibukan - kesibukan yang menghampiri nya 

Mayoritas Ulama salaf menjadikan baca'an Al-Qur'an sebagai aurod tetap sehingga mereka memiliki target utama untuk bisa menghatamkan Al-Qur'an dalam jangka waktu yang telah di tentukan

Masing - masing dari mereka memiliki waktu yang berbeda- beda dalam menghatamkan Al qur'an , di antara mereka ada yang menghatamkan Al-Quran hanya dalam hitungan bulan dan minggu 

Bahkan ada yang hanya membutuhkan waktu satu hari satu malam untuk bisa menghatmkan Al-Qur'an sebanyak satu sampai delapan kali hataman 

Ketika hendak mengkhatamkan membaca Al Qur'an di sunahkan untuk membaca kalimat takbir ketika sampai pada surat ad-duha sampai an-nas 

Seandainya ketika selesai membaca surat adduha lalu tidak di ikuti dengan baca'an takbir secara hukum tidak lah berdosa karna melihat status hukum asal nya hanya sebatas sunnah 

Asal mula di sunahkan membaca kalimat takbir karna pada waktu itu wahyu turun begitu lama ada yang mengatakan sampai 12 hari, 15 hari bahkan ada yang mengatakan sampai 40 hari

Sehingga timbulah presepsi negatif dari kalangan musyrikin yang mengejek dan menghina nabi dengan ungkapan قلا محمدا ربه " Tuhan nya Muhammad telah membenci nya " 

Setelah kejadian itu, tidak berselang lama malaikat Jibril turun menghampiri baginda nabi dan menyampaikan  wahyu dari Allah SWT berupa surat Adduha 

Setelah selesai membaca surat Adduha baginda nabi menggemakan kalimat takbir sebagai bentuk kepercayaan atas turunnya wahyu yang di nanti - nanti sekaligus membungkam presepsi negatif dari kaum musyrikin 

Menurut sebagain ulama nuktah ( Rahasia) membaca takbir ketika tuntas membaca seluruh surat yang ada dalam al-qur'an serupa dengan membaca Takbir setelah tuntas nya puasa Ramadhan yang biasa di gemakan pada hari raya..... 

Wallahu a'lam.... 
Referensi :
Al itqon fi ulumil qur'an : 169 , Darul kutubil ilmiyah 
Nihatul qoulil mufid : 223 . Darul ulumil islamiyah 
Ianathu tholibin : 252 , Haromain 

Posting Komentar