Cuka Menjadi Lauk Terbaik Nabi, Ini Alasan nya ?

Penjelasan Cuka Lauk Terbaik Nabi

Dalam sebuah hadits banyak sekali di temukan adanya larangan ketidak bolehan mencaci maki makanan walaupun tidak menyukai nya seperti  ucapan " Kurma ini jelek " "Nasi ini keras" dan lain sebagainya , karna di samping secara syari'at di larang juga bisa membuat orang yang memberikan terasa sakit hati . 

Salah satu hadits yang melarang mencaci makanan ialah :

ﻭﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ: ﻣﺎ ﻋﺎﺏ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻃﻌﺎﻣﺎ ﻗﻂ ﺇﻥ اﺷﺘﻬﺎﻩ ﺃﻛﻠﻪ ﻭﺇﻥ ﻛﺮﻫﻪ ﺗﺮﻛﻪ ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ

Rasulullah SAW sama sekali tidak pernah mencaci makanan jika berselera maka akan memakan nya dan jika tidak maka akan meninggalkannya 

Ketika menolak ataupun di rasa kurang selera terhadap makanan yang di hidangkan alangkah baiknya tidak mencaci maki bahkan di perintahkan untuk mengucapakan kalimat yang baik seperti yang di ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadits di atas 

Bahkan Nabi sendiri mengajarkan agar selalu mengucapkan pujian terhadap makanan meskipun tidak ada selera untuk memakan nya seperti pada waktu nabi meminta Lauh kepada istri nya, mereka menjawab :

ﻣﺎ ﻋﻨﺪﻧﺎ ﺇﻻ ﺧﻞ ﻓﺪﻋﺎ ﺑﻪ ﻓﺠﻌﻞ ﻳﺄﻛﻞ ﻭﻳﻘﻮﻝ: ﻧﻌﻢ اﻷﺩﻡ اﻟﺨﻞ ﻧﻌﻢ اﻷﺩﻡ اﻟﺨﻞ ﺭﻭاﻩ ﻣﺴﻠﻢ 

Adanya hadits di atas bermula dari para istri nabi yang membawakan roti kepada baginda Nabi lalu Nabi meminta Lauk sebagai penyedap rasa lalu mereka menjawab " Kami hanya memiliki cuka lalu Nabi meminta kemudian memakan nya seraya berkata "sebaik - baik nya Lauk ialah cuka, sebaik - baik nya Lauk ialah cuka" ( H.R.Muslim )

Kata "Cuka" dalam hadits di atas bukan sama persis dengan cuka yang kita rasakan di setiap sa'at tetapi makna cuka di atas ialah sebuah Redaksi dari air yang di campur dan di aduk dengan kurma hingga terasa manis yang berfungsi sebagai penambah rasa dalam sebuah makanan

Kalau melihat sekilas dari hadits di atas di permuala'an hadits terdapat kalimat " Hasr " ( Batasan ) yang mengindikasikan keada'an pada waktu nabi meminta Lauk memang hanya itu yang di miliki dan bisa di jadikan sebagai penyedap rasa bukan berarti para istri nabi menghidangkan cuka sebagai Lauh yang di inginkan dan paling di sukai oleh nabi

Meskipun hal itu terjadi pada nabi, nabi tetap memakan dan menikmati nya sambil menyelupkan roti ke dalam cuka seraya berkata " Sebaik - baik nya Lauh ialah cuka " yang di ulang sebanyak 2x , ungkapan ini merupakan pujian terhadap makanan yang merupakan sebuah kesunahan

Kesimpulan dari hadits di atas ialah hadits tersebut tidak bisa di artikan secara tekstual yang berarti cuka merupakan Lauk yang paling baik dan terfavorit bagi nabi dan bagi kita semua akan tetapi hadits tersebut memiliki 2 makna , 

Pertama, sebagai bentuk pujian terhadap sebuah makanan meskipun tidak menyukai nya yang merupakan suatu kesunahan

Kedua , pada waktu nabi meminta Lauk kepada para istrinya pada saat mengantarkan roti hanya cuka yang bisa di jadikan sebagai penyedap rasa.

Posting Komentar