Asyhurul hurum ialah kalimat yang tersusun dari dua kata yang sama-sama memakai sighot jama', kata Asyhur sendiri merupakan bentuk jama' dari syahrun yang memiliki arti bulan
Perubahan ٌشَهْرٌ ke dalam bentuk jama 'أَشْهُر ini sesuai dengan bunyi nadzom Alfiyah Ibnu malik yang terdapat dalam bab jama' taksir yang berbunyi
ٍلفَعْلٍ اسماصحّ عينا افعُل # واللرّباعي اسما ايضا يُجعل
Sementara kata hurum merupakan bentuk jama' dari harom Perubahan kalimat حَرام menjadi ٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌٌ حُرُم ini sesuai dengan kaidah yang tedapat dalam kitab induk ilmu nahwu
وفُعُل لإسم رباعي بمد # قد زيد قبل لام اعلال فقد
Hurum sendiri bisa di artikan mulia atau larangan (haram) , di artikan mulia karna bulan -bulan ini sangat di muliakan oleh orang Arab pada zaman dahulu
Sementara alasan di artikan ke dalam makna larangan( haram) karna pada bulan -bulan ini di larang untuk melakukan maksiat karna imbas yang di dapat lebih besar di bandingkan dengan bulan - bulan biasa atau di larang untuk melakukan peperangan karna menghormati bulan -bulan ini
Bulan ini di juluki Asyhurul hurum karna pada zaman dulu masyarakat Arab sangat menghormati dan memuliakannya dan di larang melakukan peperangan selama bulan - bulan ini
Bahkan ada riwayat yang mengatakan seandainya ada orang yang bertemu dengan pelaku pembunuhan dari ayah, anak, saudara,keluarga ataupun kerabatnya maka baginya di larang mengusik mereka demi menghormati bulan - bulan ini
Jumlah Asyhurul hurum yang di dapat dari berbagai sumber hanya terdapat empat bulan (Muharram, Rajab, Dzulqo'dah dan Dzulhijjah)
Sebagaimana keterangan yang terdapat dalam Q. S At-Taubah: 36
ان عدة الشهور عند الله اثنا عشر شهرا فى كتاب الله، يوم خلق السموات والأرض، منها اربعة حرم، ذالك الدين القيم، فلا تظلموا فيهن انفسكم وقاتلوا المشركين كافة كما يقاتلونكم كافة، واعلموا ان الله مع المتقين
Di dalam keterangan di atas jumlah bulan seluruhnya terdapat 12 bulan, empat di antaranya termasuk bulan yang sangat mulia, lalu kenapa bulan Robi'ul awal bulan kelahiran baginda Nabi SAW tidak termasuk Asyhurul hurum....?
Berikut akan kami paparkan jawaban nya melalui pendekatan - pendekatan tafsir ayat di atas
Oleh karna itu simak terus pembahasan ini sampai tuntas......! ! !
Dalam ayat di atas terdapat dua kalimat yang sifatnya larangan dan perintah
1.kalimat nahyun ( larangan)
Kalimat larangan berada pada teks فلا تظلموا فيهن انفسكم yang memiliki arti sekilas " janganlah kalian menganiaya / mendzolimi diri kamu sendiri pada bulan- bulan yang di muliakan "
Kalimat dzolim dalam ayat di atas sendiri masih bersifat ijmali, kriteria dzolim semacam apa yang tidak di perbolehkan ketika Asyhurul hurum dan kepada siapa hal itu di arahkan......?
Untuk menjawab persoalan di atas, kami sajikan beberapa tafsir dari ayat di atas di antaranya
a. Imam Ali bin Abi Tholhah Dan imam Qotadah mengatakan bahwa menghindari kedzoliman tidak hanya pada bulan - bulan itu saja melainkan di luar bulan- bulan itu juga, namun ayat di atas mengkhususkan empat bulan karna imbas yang di terima lebih besar di bandingkan bulan -bulan biasanya karna bulan -bulan ini Allah sendiri yang memilih tentu hal yang di cintai Allah jika di terjang maka akan mendapatkan hukuman yang lebih besar di bandingkan dengan bulan - bulan yang biasa nya
Analogi nya begini jika ada barang yang paling di sukai oleh Raja jika ada orang yang merusaknya tentu si raja akan memberikan hukuman yang paling berat kepada nya di bandingkan merusak barang yang lainnya meskipun sama -sama mendapatkan hukuman
b. Imam Muhammad bin Ishaq menafsiri ayat itu kurang lebih " Kalian jangan menghalalkan hal -hal yang di haramkan dan jangan haramkan hal-hal yang di halalkan pada bulan -bulan itu
Dari tafsir yang di utarakan oleh para imam mufasirin di atas memberikan indikasi pengkhususan yang ada pada bulan -bulan itu seperti halnya peperangan yang sebelumya di legalkan namun pada waktu -waktu ini tidak di perbolehkan
2.Kalimat Amr ( perintah)
Kalimat amr(perintah) dalam ayat di atas terletak pada kalimat وقاتلوا المشركين كافة yang memiliki arti sekilas "dan perangilah orang -orang musyrik seluruhnya "
Dari kata seruan "perangilah" ini secara sekilas mengindikasikan amr yang sifatnya umum apakah orang mukmin di perbolehkan memulai peperangan meskipuun tidak di serang oleh pihak lawan ataukah boleh memprogandakan peperangan setelah ada penyerangan dari pihak lawan sehingga muncul seruan "Dan Perangilah"
Mayoritas mufassirin menstatuskan ayat ini ke dalam kategori mansukh salah satu hujahnya ialah kalimat sebelumnya yang melarang melakukan kedzoliman kepada diri sendiri maksudnya di larang memulai peperangan yang di nilai mendzolimi kubu sendiri karna tidak menghormati dan mengangungkan Asyhurul hurum
Hujjah berikutnya yang menstatuskan ayat ini ke dalam mansyukh yaitu Q. S Al-Baqarah: 191
"Janganlah kalian memerangi mereka di Masjidil haram sebelum mereka menyerang kalian , jika mereka menyerang mu maka serang lah "
(Al-Baqarah: 191)
Ayat ini mentakhsis kejelasan kalimat "Dan perangilah " di atas bahwa yang maksud dengan di legalkannya perang ialah bukan memulai duluan melainkan ketika ada serangan dari pihak lawan maka di perbolehkan untuk berperang meskipun berada di bulan - bulan hurum
Kaitan bulan Robi'ul awal yang tidak tergolong ke asyhurul hurum
Setelah mengkaji kejelasan ayat di atas melalui pendekatan -pendekatan tafsir , ayat itu menitik beratkan masalah kedzoliman dengan melakukan peperangan
Asyhurul hurum bisa mulia karna Allah SWT sendiri lah yang menentukan di antara bulan - bulan yang lainnya bukan karna faktor yang lain, semua kebaikan yang di lakukan di bulan -bulan yang mulia mendapatkan imbalan yang lebih besar karna mengekor pada waktunya yang mulia
Sementara bulan Rabiul awal bulan yang istimewa karna adanya faktor lain yaitu kelahiran insanul kamil Rosulullah SAW, istimewa nya bulan Rabiul awal mengikut kepada baginda nabi
Jadi alasan kenapa Bulan Rabiul awal tidak termasuk ke dalam Asyhurul hurum di karnakan khawatir adanya asumsi yang mengatakan bahwa mulia nya Asyhurul hurum dikarnakan kelahiran Nabi padahal mulia nya Asyhurul hurum memang karna dari waktu nya yang telah di tentukan langsung oleh Allah SWT....
Sekiian......
Terima kasih......
Wassalam.......